Italia Selatan, khususnya wilayah Sisilia, memiliki sejarah panjang yang tidak lepas dari pengaruh peradaban Islam. Pada abad ke-9 hingga ke-11, Kekhalifahan Aghlabiyah dan kemudian Dinasti Fatimiyah menguasai sebagian wilayah Italia Selatan. Kehadiran Islam di kawasan ini meninggalkan jejak yang masih bisa dilihat hingga sekarang, baik dalam arsitektur, ilmu pengetahuan, maupun tradisi kuliner.
Arsitektur Bergaya Islam di Sisilia
Salah satu peninggalan paling nyata adalah arsitektur. Banyak bangunan di Palermo, Monreale, dan Catania yang menampilkan perpaduan gaya Arab, Bizantium, dan Norman.
Istana Zisa di Palermo memiliki ornamen geometris khas Islam dan sistem air mancur yang terinspirasi taman Andalusia.
Cappella Palatina menggabungkan kaligrafi Arab, mosaik Bizantium, dan seni gotik Eropa.
Menara-menara berbentuk kubah di beberapa bangunan menunjukkan pengaruh arsitektur masjid.
Arsitektur ini menjadi bukti nyata bagaimana peradaban Islam memberi warna pada wajah kota-kota Italia Selatan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Selain arsitektur, Islam juga meninggalkan warisan intelektual. Pada masa kejayaan Islam di Sisilia, karya-karya ilmuwan Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Bidang astronomi, matematika, dan kedokteran berkembang pesat.
Universitas-universitas Eropa kemudian menjadikan terjemahan ini sebagai landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Sisilia menjadi salah satu jembatan penting dalam transfer ilmu dari dunia Islam ke Eropa.
Pengaruh Kuliner Islam dalam Masakan Italia Selatan
Kuliner juga menjadi salah satu bukti kuat jejak Islam di Italia Selatan. Banyak makanan khas Sisilia yang berakar dari tradisi Arab.
Arancini (bola nasi isi daging atau sayuran) diyakini terinspirasi dari tradisi kuliner Timur Tengah.
Pasta dengan terong dan saus tomat (pasta alla Norma) berakar dari penggunaan sayuran dan rempah yang dibawa bangsa Arab.
Manisan kacang almond dan marzipan adalah warisan kuliner Islam yang masih populer hingga kini.
Penggunaan gula tebu, jeruk, dan rempah-rempah dalam masakan juga merupakan kontribusi besar dunia Islam.
Warisan Budaya yang Terjaga
Jejak Islam tidak hanya berhenti pada arsitektur dan kuliner, tetapi juga dalam bahasa, musik, dan tradisi masyarakat. Beberapa kata dalam dialek Sisilia berasal dari bahasa Arab, terutama istilah terkait pertanian dan makanan. Bahkan, festival dan musik tradisional masih memperlihatkan pengaruh budaya Timur. Jejak Islam di Italia Selatan merupakan bukti bagaimana peradaban dapat berpadu dan meninggalkan warisan berharga. Dari arsitektur megah, tradisi intelektual, hingga kuliner khas, pengaruh Islam masih terasa hingga kini. Bagi mahasiswa internasional atau wisatawan, menjelajahi Sisilia berarti menyusuri pertemuan budaya antara Islam, Eropa, dan Mediterania yang kaya akan sejarah.
Add a Comment